Gumoh merupakan hal yang umum terjadi pada bayi setelah meyusu, namun beberapa moms pun pasti pernah bertanya, apakah gumoh itu normal?
Apa itu Gumoh dan Penyebabnya?
Gumoh adalah istilah yang digunakan ketika keluarnya cairan atau susu setelah bayi menyusu. Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), gumoh sering ditemui sampai anak umur berusia 1 tahun dan merupakan hal yang normal. Gumoh akan berkurang dan menghilang dengan sendirinya saat bayi mencapai usia 1 sampai 2 tahun, karena pada saat itu, ukuran lambung bayi sudah lebih besar dan katup lambung bayi juga semakin kuat.
Cairan / susu yang dikeluarkan bervariasi, umumnya 1 - 2 sendok makan.
Penyebab terjadinya gumoh diantaranya adalah:
Ukuran lambung bayi yang masih sangat kecil
Katup lambung yang belum kuat
Minum susu terlalu banyak
Minum terlalu cepat atau saat menangis, sehingga menelan banyak udara
Tips Mencegah Gumoh
1. Posisikan tubuh bayi tegak saat dan setelah menyusu
Posisikan bayi lebih kurang 15° dari tempat tidur atau posisi menggendong selama meyusu dan 30 menit setelah meyusu, agar susu atau makanan tetap berada di dalam lambung dan mencegah makanan naik ke kerongkongan.
2. Minum susu / makanan yang secukupnya
Jangan memaksa bayi untuk minum susu lebih banyak dari yang diinginkan. Lebih baik memberikan dengan porsi sedikit namun sering.
3. Hindari tekanan pada perut bayi
Pastikan tidak ada yang menekan perut bayi, termasuk celana atau popok yang terlalu ketat ya moms.
Kapan Harus Dibawa ke Dokter?
Gumoh hanya perlu dibersihkan dengan kain bersih untuk mencegah iritasi kulit dan tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun ada beberapa hal yang perlu diwaspadai dan jika terjadi perlu dibawa ke dokter. Diantaranya adalah:
Gumoh yang disertai gangguan napas (tersedak, batuk, atau bunyi napas yang tidak biasa)
Berat badan bayi yang susah naik
Cairan yang dikeluarkan saat gumoh melebihi 2 sendok makan