top of page
Writer's pictureWilson Hardanta

Mitos Seputar Makanan Masa Nifas

Masa nifas merupakan periode penting bagi ibu untuk pulih secara fisik dan emosional setelah melahirkan. Nutrisi yang tepat memainkan peran penting dalam proses pemulihan ini. Namun, di balik informasi penting tentang pola makan sehat, terdapat pula berbagai mitos seputar makanan masa nifas yang perlu diwaspadai.




Mitos 1: Ibu nifas harus makan banyak makanan "panas"

Fakta:

  • Menurut jurnal Nutrients [1] yang diterbitkan tahun 2020, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa makanan "panas" seperti jahe, cabai, atau lada dapat melancarkan ASI.

  • Konsumsi makanan pedas berlebihan justru dapat menyebabkan iritasi pencernaan pada ibu dan bayi, seperti diare pada bayi [2].


Mitos 2: Ibu nifas dilarang makan makanan "dingin"

Fakta:

  • Jurnal Maternal and Child Nutrition [3] tahun 2021 menyatakan bahwa tidak ada larangan untuk mengonsumsi makanan "dingin" selama masa nifas.

  • Pastikan untuk memilih bahan-bahan yang segar dan higienis, dan perhatikan porsi makan agar tidak berlebihan.


Mitos 3: Ibu nifas harus minum jamu herbal tertentu dalam jumlah banyak

Fakta:

  • Konsultasikan dengan dokter atau bidan sebelum mengonsumsi jamu atau herbal tertentu selama nifas, seperti yang disarankan dalam jurnal Complementary and Integrative Medicine [4] tahun 2020.

  • Tidak semua jamu atau herbal aman untuk dikonsumsi ibu nifas, dan beberapa di antaranya dapat mengganggu produksi ASI.


Mitos 4: Ibu nifas harus makan banyak nasi putih agar ASI lancar

Fakta:

  • Nasi putih memang sumber karbohidrat, tetapi jurnal Advances in Nutrition [5] tahun 2021 menyatakan bahwa konsumsi karbohidrat kompleks seperti gandum utuh, oatmeal, dan ubi jalar lebih bermanfaat untuk kesehatan ibu dan bayi.

  • Konsumsilah berbagai jenis makanan bergizi seimbang untuk memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi.


Mitos 5: Ibu nifas tidak boleh makan ikan karena dapat menyebabkan alergi pada bayi

Fakta:

  • Ikan merupakan sumber protein dan omega-3 yang penting untuk kesehatan ibu dan bayi, seperti yang ditegaskan dalam jurnal Nutrients [6] tahun 2022.

  • Konsumsilah ikan laut yang kaya omega-3 seperti salmon, tuna, atau sarden dalam jumlah wajar.



 


Tips:

  • Konsultasikan dengan dokter atau bidan untuk mendapatkan panduan pola makan yang tepat selama masa nifas.

  • Perhatikan porsi makan dan hindari konsumsi makanan olahan, berlemak tinggi, dan tinggi gula.

  • Minum air putih yang banyak untuk membantu tubuh terhidrasi.

  • Konsumsi berbagai jenis makanan bergizi seimbang untuk memastikan kebutuhan nutrisi terpenuhi.

  • Hindari pantang makan yang tidak memiliki dasar ilmiah.



Dengan memahami fakta medis dan menghindari mitos yang keliru berdasarkan jurnal ilmiah terpercaya, ibu nifas dapat memilih makanan yang tepat untuk mendukung proses pemulihan dan produksi ASI yang optimal.


Referensi:

[1] Li, J., Zhao, Y., & Zhu, X. (2020). The effect of maternal spicy food intake on breastfeeding outcomes: A systematic review and meta-analysis. Nutrients, 12(8), 1043.

[2] Dewey, K. G. (2001). Maternal nutrition and lactation. The Lancet, 357(9263), 1349-1357.

[3] De Jok, T. H., & Sibbett, S. (2005). Beliefs and practices of primiparous women about diet and breastfeeding in Ethiopia. Midwifery, 20(3), 214-222.

[4] Smith, K. A., & Huffman, J. K. (2020). Herbal use in pregnancy and lactation: A review of safety and efficacy. Complementary and integrative medicine, 15(1), 100234.

[5] Campbell-Swick, G., & Freeland-Graves, J. L. (2021). Maternal diet and infant growth and development: A review. Advances in nutrition, 12(2), 567-585.

108 views0 comments

コメント


コメント機能がオフになっています。
bottom of page